Friday, September 8, 2017

Literasi Informasi

Sumber Foto : Klik disini
Informasi sebagai hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Kebutuhan akan informasi adalah langkah awal untuk meningkatkan pengetehuan dan merubah pola pikir seseorang, dalam hidup bermasyarakat, berorganisasi, dan untuk mengatur kehidupan setiap individu agar menjadi lebih baik. Informasi didefenisikan sebagai suatu pengetahuan yang berguna untuk mengambil keputusan, (Eko Nugroho, 2017).
Mengingat begitu pentingnya informasi, maka sudah menjadi keharusan bagi setiap individu memiliki keterampilan dalam mencari, menyimpan dan memanfaatkan informasi. Keterampilan ini sangat penting dimiliki dalam lingkungan kontemporer yang begitu cepat terjadi perubahan, ditambah dengan perkembangan teknologi sebagai media penyebaran informasi.
Keterampilan tersebut kita kenal dengan istilah literasi informasi, atau bisa diartikan melek informasi. Secara umum kita sering mendengar istilah ini dalam dunia perpustakaan, yang dinterpretasikan kepada kemampuan dalam mengakses dan memanfaatkan informasi diperpustakaan. American Library Association mendefenisikan literasi informasi sebagai :

“a set of abilities requiring individuals to recognize when information is needed and have the ability to locate, evaluate, and use effectively the needed information.”

Literasi informasi juga merupakan bagian dari kehidupan kampus/perguruan tinggi. Sebagaimana kita ketahui bahwa salah satu tri dharma perguruan tinggi adalah penelitian, tentunya dalam melakukan penelitian membutuhkan informasi dari sumber-sumber terpercaya untuk dijadikan bahan rujukan. Disinilah peran dari keterampilan literasi informasi yang mencakup, kemampuan mencari, mengevaluasi, dan menggunakan informasi dengan efektif. Kajian mengenai literasi informasi sudah menjadi tren dalam bidang ilmu perpustakaan dan informasi dengan berbagai macam topik penelitian. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Joner Hasugian yang juga membahas mengenai keterampialan dalam literasi informasi, dalam penelitian tersebut dia mengatakan terdapat beberapa manfaat dari keterampilan literasi informasi yang baik diperguruan tinggi, yaitu :
  • Sebagai metode yang memandu mahasiswa kepada sumber informasi yang berkualitas.
  • Mendudkung usaha nasional dalam meningkatkan mutu pendidikan.
  • Dengan memiliki keterampilan informasi mahasiswa dapat mencari materi perkuliahan sehingga dapat menunjang isi perkuliahan tersebut.
  • Mampu melakukan dan meningkatkan pembelajaran seumur hidup.
Beberapa point diatas akan sangat membantu mahasiswa dalam belajar dan menyelesaikan studinya dengan efektif. Seiring dengan melimpah-ruahnya informasi melalui dunia internet, yang menyuguhkan banyak sumber informasi elektronik dan digital, maka keterampilan dalam literasi informasi mesti dilengkapi dengan kemampuan dalam teknologi informasi, setiap individu juga harus terampil dalam mengoperasikan komputer, menggunakan database dan sebagainya.

Informatin technology skills enable an individual to use computers, software applications, databases, and other technology to achieve a wide variety of academic, work related, and personal goals, (American Library Association,2000).

Coral dalam Husaebah (2014: 119) juga menerangkan beberapa komponen yang harus dikuasai setiap individu dalam information technology skills ialah :
  • Keahlian dasar (menggunakan keyboard, mouse, printer, file/disk manager).
  • Software standar (word processing, worksheet, basis data dan lain-lain).
  • Aplikasi jaringan (email, internet, web browser).
Literasi Informasi oleh Pustakawan,,
Literasi informasi berhubungan erat dengan tugas pokok pelayanan perpustakaan, pustakawan sebagai tenaga pengelola perpustakaan, perlu berkontribusi dalam upaya meningkatkan kemampuan literasi informasi, terutama bagi pustakawan yang bekerja diperpustakaan sekolah dan perguruan tinggi. Hal ini bisa dilakukan dengan mengadakan pembelajaran dilingkungan perpustakaan yang dikelolanya. Sasaran utamanya ialah pemustaka, dengan merumuskan berbagai macam program untuk mengenalkan dan mengajarkan literasi informasi tersebut. Startegi yang bisa dilakuakan misalnya dalam penelusuran informasi :
  • Merumuskan penelusuran dengan menggunakan kata kunci mengenai topik yang akan dicari.
  • Melakukan evaluasi terhadap hasil penelusuran, apakah informasi tersebut relevan dengan yang dibutuhkan.
  • Memodifikasi penelusuran dengan menggunakan istilah yang lebih luas, atau lebih sempit, atau istilah lain yang masih berkaitan. Modifikasi ini dilakukan untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal, terutama jika sudah dilakuakan evaluasi terhadap hasil penelusuran, ditemukan bahwa informasi yang diperoleh tidak relevan dengan kebutuhan.
  • Membatasi penelusuran berdasarkan format dokumen, bahasa yang digunakan, tanggal, dan identitas umum lainnya dalam sebuah dokumen, (Ragains, 2006).
Beberapa pendapat diatas dapat kita terapkan untuk meningkat keterampilan dalam literasi informasi, sebagai dasar dalam membentuk kemampuan pembelajaran seumur hidup yang mandiri.

Referensi :

American Library Association.2000. Information Literacy Competency Standards for Higher Education. Chicago.

Hasugian, Jonner.2008. Urgensi Literasi Informasi dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi di Perguruan Tinggi. Dalam Pustaha : Jurnal Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi, volume 4, Nomor 2.

Husaebah P, Sitti.2014. Literasi Informasi : Peningkatan Kompetensi Informasi dalam Proses Pembelajaran. Dalam Jurnal Ilmu Perpustakaan & Kearsipan Khizanah Al-Hikmah, Volume 2, Nomor 2.

Nugroho, Eko.2017. Materi Kuliah Penelusuran Informasi Berbasis TIK. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

6 comments:

  1. Apa saran dari mas Eko sendiri agar masyarakat dapat melek literasi informasi ?
    Terima Kasih mas Eko ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Selalu mengikuti perkembangan informasi melalui pusat-pusat informasi, dengan berkunjung ke perpustakaan misalnya, atau pun ke toko-toko buku, dan juga mengikuti perkembangan teknologi informasi.
      begitu mas :D

      Delete
  2. terkadang pustakwannaya sendiri (maaf) kurang liteare,, misalnya perpustakaan sekolah, yg kebanyakan adalah pegawai sekolah/guru bukan pustakawan, lalu bagaimana penumbuhan litrasi informasi sejak dini bisa diterapkan dengan baik..... see u hehehhe :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sebenarnya untuk menanamkan kemampuan literasi informasi bukan tanggung jawab pustakawan saja mbak, melainkan tanggung jawba semua pihak, mulai dari orang tua, guru-guru disekolah, agar kemampuan literasi bisa dimiliki oleh setiap generasi sejak dini.
      thanks mbak :D

      Delete
  3. Seharusnya literasi informasi dimulai dari masa balita, dan diselenggarakan di berbagai lembaga publik seperti PAUD dan sekolah dasar bukan di perguruan tinggi saja. Dengan membangun literasi informasi sejak dini, maka setelah mereka menginjak dewasa akan tidak mengalamai banyak hambatan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya betul pak, ini sangat penting diterapkan untuk membangun literasi generasi yang akan datang.
      Terima kasih atas tanggapannya pak,,

      Delete