Tuesday, November 7, 2017

On Verifying the Accuracy of Information: Philosophical Perspectives

Rangkuman

Sumber foto: Klik disini
Memverifikasi keakuratan atau kebenaran sebuah informasi merupakan langkah penting yang harus diambil sebelum menggunakan informasi tersebut. Baik itu informasi yang ada didalam buku, koran, majalah, dan yang sangat di tekan ialah memeriksa kebenaran informasi yang tersimpan dalam sebuah situs web. Hal ini penting, sebab jika seseorang tidak bisa membedakan informasi yang benar dan tidak benar, akan menimbulkan kerugian dan bisa menyesatkan orang-orang yang menggunakan informasi tersebut. Di era kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), hampir setiap orang bisa mempublikasikan tulisan-tulisannya melalui situs web (web gratisan maupun berbayar). Dan dampaknya yang terlihat dari permasalahan ini ialah orang-orang akan kesulitan dalam menentukan bahwa informasi itu adalah benar atau salah, karena informasi yang tersedia sangat lah banyak dan berlimpah.

Berawal dari pandangan tersebut, maka permasalahan ini seharusnya menjadi tanggung jawab bagi lembaga atau mereka yang bertindak sebagai penyedia informasi terpercaya, seperti perpustakaan dan pengelola perpustakaan itu sendiri. Dengan menerbitkan buku panduan untuk mengevaluasi informasi, yang memberikan daftar dan ciri-ciri dari sebuah situs web yang terpercaya, terkait dengan penulis web, penulis yang memiliki otoritas mengenai topik yang dibahas, web yang tidak mengandung iklan, tidak ada ejaan yang salah, situs web yang up to date, dan melihat referensi yang dikutip.


Dalam tulisan ini Don Fallis membahas mengenai bagaimana seseorang bisa menentukan keakuratan atau kebenaran sebuah informasi yang tersimpan dalam berbagai format. Fallis menggunakan teori filosofis informasi yang dikemukakan oleh David Hume dan Alvin Goldman. Seperti yang dijelaskan oleh Hume dan Goldman, terdapat empat bagian penting yang harus dipertimbangkan untuk memverifikasi kebenaran atau keakuratan sebuah informasi: (i) authority, (ii) independent corroboration, (iii) plausibility and support, dan (iv) presentation.

Authority ialah terkait dengan siapa yang menulis dan yang bertanggung jawab terhadap informasi yang dihasilkan tersebut. Apakah orang yang menulis informasi tersebut merupakan orang yang ahli dan memiliki pengetahuan yang luas tentang topik yang dibahasnya. Jerzy Giedymin mengemukakan bahwa ada dua cara untuk menentukan apakah suatu sumber informasi itu dapat dipercaya atau tidak. Pertama, dengan melihat informasi yang dihasilkannya di masa lalu. Jika suatu sumber informasi memberikan informasi yang akurat dimasa lalu, maka besar kemungkinan sumber informasi tersebut akan terus memberikan informasi yang akurat dan terpercaya. Kedua, apakah ada yang mengatakan bahwa sumber informasi ini tidak akan memberikan informasi yang akurat dalam kasus tertentu.

Independent corroboration ialah yang terkait dengan seberapa banyak orang yang mengakui kebenaran sumber informasi tersebut. Dalam hal ini yang menjadi pertimbangan ialah pengakuan dari para ahli didalam bidang keilmuan yang dibahasnya. Selanjutya, Melihat fenomena yang terjadi di internet bahwa begitu banyak situs web menampilkan informasi yang persis sama dengan sumber aslinya. Nah, pada kasus ini harus dilihat, apakah sumber-sumber informasi tersebut mendukung atau menguatkan sumber informasi yang aslinya.

Plausibility and support, pada pembahasan independent corroboration setiap individu harus mempertimbangkan pengakuan atau pernyataan dari para ahli tentang sebuah sumber informasi. Nah, pada bagian ini setiap individu disarankan untuk melihat kembali seperti apa informasinya, kemudian apakah pernyataan dari para ahli itu dapat diterima (plausibility), berdasarkan alasan-alasan yang mereka ajukan untuk mendukung pernyataan tersebut.

Presentation, hal ini terkait dengan bahasa dan gaya penulisan dalam menyampaikan sebuah informasi. Maksudnya ialah jika sorang penulis sangat berhati-hati dalam hal (penggunaan bahasa, ejaan, tanda baca, gaya penulisan, dll), maka seorang penulis akan lebih cenderung berhati-hati untuk menyampaikan sebuah informasi.

Dengan demikian, pengguna sebaiknya mempelajari situ web yang ada di internet, berdasarkan beberapa hal yang telah dijelaskan di atas. Pada saat ini, internet seperti menjadi alternatif bagi orang-orang yang membutuhkan informasi, karena tidak bisa mendapatkan informasi tersebut di perpustakaan atau pusat-pusat informasi lainnya. Jika demikian halnya, saran untuk pengguna internet ialah mencari informasi dari sumber-sumber yang telah akui. Lembaga perpustakaan pada umumnya juga telah memiliki situs resmi, untuk memberikan pelayanan informasi kepada penggunanya.

Selain itu, pengguna internet juga bisa mengambil informasi melalui situs web yang di kelola oleh para ahli dalam bidang keilmuannya. Misalnya, dalam bidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi khususnya di Indonesia bisa mengakses situs https://sulistyobasuki.wordpress.com, situs web ini di kelola oleh Prof. Sulistyo-Basuki, Guru Besar bidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi di Universitas Indonesia. 

Referensi:

Fallis. D. (2004). On Verifying the Accuracy of Information: Philosophical Perspectives. Journal of Library Trends, 52 (3), pp. 463-476.



No comments:

Post a Comment